Gula dan Garam Impor Masih Banjiri Tanah Air

Jakarta -Gula dan garam adalah dua bahan pokok yang masih diimpor Indonesia. Impor garam pada Oktober 2013 adalah sebesar 129 ribu ton atau US$ 5,86 juta. Sementara kumulasi Januari - Oktober adalah 1,63 juta ton atau US$ 75,3 juta.

Demikianlah data yang dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) seperti yang dikutip detikFinance, Selasa (3/12/2013)


Impor garam berasal dari Australia sebesar 128,7 ribu ton atau US$ 5,73 juta, Selandia Baru 143 ton atau US$ 60,3 juta, Jerman 35 ton atau US$ 26,8 ribu, Denmark 44 ton atau US$ 17 ribu dan negara lainnya dengan total 124 ton atau US$ 26 ribu.


Sementara untuk gula, ada dua jenis yang diimpor. Pertama adalah gula pasir dengan volume pada bulan Oktober 4.868 ton atau US$ 2,8 juta. Komulatif impor adalah 70.879 ton atau US$ 41,3 juta.


Negara asal dari impor ini adalah Thailand 1750 ton atau US$ 930 ribu, Malaysia 1250 ton atau US$ 692 ribu, Australia 860 ton atau US$ 568 ribu, Korea Selatan 768 ton atau US$ 518 ribu dan Selandia Baru 240 ton atau US$ 165 ribu.


Kedua adalah gula tebu dengan impor sebesar 357 ribu ton atau US$ 173 juta. Total kumulasi Januari-Oktober adalah 2,75 juta ton atau US$ 1,4 miliar.


Gula tebu diimpor dari Thailand dengan 29.400 ton atau US$ 13,4 juta, Brazil 228 ribu atau US$ 112,2 juta, Australia 82 ribu ton atau US$ 37,1 juta, dan Afrika Selatan 17 ribu ton atau US$ 10,77 juta.Next


(mkl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!