4 Negara Ini Juga Tolak Kesepakatan WTO Bali

Nusa Dua -Hingga pukul 04:10 waktu setempat, hasil Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organization (WTO) IX di Nusa Dua Bali yang dibungkus ke dalam Paket Bali belum disepakati. Salah satu penyebabnya adalah penolakan 4 negara atas keputusan Paket Bali 2013.

"Pertemuan delegasi, Chairman Gita sulit untuk menentukan pertemuan. Kami sepakat mulai untuk terus meneruskan Paket. Baik itu Grup Afrika, gup Eropa, Asean, Asia Pasifik grup, LDCs grup dan beberapa grup yang ada di dalam putaran Doha seperti Sieere Leone, Uganda, dan pertemuan dengan Kuba, Bolivia, Venezuela dan Nicaragua menolak paket," ungkap Juru Bicara WTO, Keith Rockwell saat ditemui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua Bali, Sabtu (7/12/2013).


"Gita sedang terus melakukan konsultasi, saya tidak tahun kapan ini selesai dan kapan press conference juga selesai dan saya belum tahu apa yang terjadi ke depan. sebanyak 159 negara masih melakukan tetapi apa yang terjadi ke depan saya tidak tahu. Tetapi kepentingan negara miskin tetap kita akan bahas dan kami mendukung semua negara miskin masuk ke dalam paket. Yang lain kami tetap melanjutkan konsultasi dan menemukan jalan keluar masalah sehingga menemukan konsesus penentuan pendapat," tambahnya.


Rockwell memberikan gambaran singkat apa yang menjadi masalah. Salah satu yang menjadi akar masalah penolakan ke empat negara atas Paket Bali adalah masalah embargo yang tidak kunjung ditindaklanjuti WTO sejak pertemuan Hong Kong tahun 2005. Sedangkan India yang awalnya menjadi penghambat terbentuknya Paket Bali sudah mulai luluh.


"Embargo dan masalah prosedural yang membuat meraka (ke 4 negara) tidak senang (unhappy), sejauh ini India telah support (Paket Bali). empat negara itu sudah disebutkan. Dirjen WTO dan Pak Gita meminta maaf untuk misunderstanding saat pertama pertemuan karena tidak memperhatikan kemunculan perwakilan Kuba," tuturnya.


Dengan konsep single undertaking (semua negara harus memberikan jawaban setuju) dalam penentuan suara, maka diprediksi negosiasi dan konsultasi yang dilakukan Chairman WTO Bali Gita Wirjawan dan Dirjen WTO Roberto Azevedo akan semakin alot khususnya kepada 4 negara. Perlu diketauhi, andaikan ada satu negara saja anggota WTO yang tidak menyetujui, maka hasil keputusan tidak bisa disepakati atau dinilai deadlock (buntu).


"Ada 155 negara yang mendukung sedangkan empat negara tidak," cetus Rockwell.


(wij/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!