Magnus Capital: IHSG Kembali Melemah ke 4.191-4.280

Jakarta -Pada perdagangan kemarin, IHSG kembali terkoreksi -47.46 poin ke level 4241.30 dengan total nilai transaksi mencapai Rp 4 triliun, sedangkan Investor asing tercatat membukukan net sell pada pasar reguler sebesar Rp 321 miliar.

Pelemahan dipengaruhi oleh sentimen negatif dari melemahnya bursa regional akibat kekhawatiran mengenai tapering off yang kemungkinan akan dipercepat pelaksanaanya oleh The Fed.


Bursa Wall Street semalam ditutup mixed, indeks Dow Jones ditutup melemah - 24.85 poin ke level 15889.77 dan indeks S&P juga ditutup melemah -2.34 poin ke level 1792.81 namun indeks Nasdaq berhasil ditutup menguat 0.80 poin ke


level 4038.00. Investor cenderung bersikap wait & see, mengunggu pengumuman jobs report pada hari jumat minggu ini. Hal ini bisa menjadi indikasi apakah The Fed akan segera melakukan pengurangan porsi stimulus mereka. Didukung oleh data US Payroll yang dirilis kemarin mengalami penguatan hingga 215.00 serta defisit neraca perdagangan AS yang mengecil pada bulan Oktober


Indeks regional pagi ini dibuka mixed cenderung melemah, diperkirakan akan memberikan sentimen yang negatif terhadap pergerakan IHSG. Secara teknikal, IHSG diperkirakan akan bergerak mixed cenderung melemah pada kisaran 4191-4280. Penurunan kemarin membuat IHSG kembali memasuki fase downtrend. Indikator Stochastic mengindikasikan deathcross, sedangkan RSI dan MACD kembali negatif. Cermati saham ADRO, HRUM, LSIP, AALI.


INDF: Perseroan akan membangun pabrik mi instant di kawasan industri Indjija, Serbia. Nilai Investasi pabrik tersebut sebesar 11 juta euro atau sekitar Rp 175 miliar.


SMRA: Perseroan menetapkan kupon obligasi sebesar 10.58% per tahun. Surat utang tersebut diterbitkan melalui penawaran umum berkelanjutan (PUB) I tahap I sebesar Rp 450 miliar.


GIAA : Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 200 juta. Pinjaman itu berasal dari sindikasi PT Bank Central Asia Tbk dan empat bank lainnya.


PSAB: Perseroan menargetkan kapasitas produksi sebanyak 200 ribu ons atau setara 6 juta ton per tahun pada 2014. kenaikan tersebut setara dengan 100% dari produksi sebelumnya sebanyak 100 ribu ons atau 3 juta ton/ tahun .


KAEF: Perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 5.56 triliun pada 2014 atau naik 20% dibandingkan proyeksi tahun ini Rp 4.64 triliun.Laba bersih dibidik menjadi Rp 240 miliar dari estimasi akhir 2013 sebesar Rp 217 miliar.


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!