Konferensi WTO di Bali Diwarnai Aksi Demo Tutup Mulut

Nusa Dua -Konferensi Tingkat Menteri (KTM) World Trade Organization (WTO) IX di Nusa Dua, Bali tidak saja menjadi ajang 'perang dingin' antara India dan Amerika Serikat (AS).

Siang ini, 45 orang mewakili 45 negara anggota WTO memasuki ruang Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) tempat penyelenggaraan KTM WTO IX berlangsung. Sebanyak 45 orang itu adalah bagian dari Non Government Organization (NGO) atau lembaga non kepemerintahan yang menentang keberadaan dan kebijakan WTO.


Sebanyak 45 orang tersebut masuk tanpa berkata-kata saat memasuki dan berkeliling gedung BNDCC termasuk masuk ke dalam ruang media center.


Mereka melakukan aksi diam (sillent action) sambil membawa beberapa atribut yang menunjukan ketidaksukaan pada WTO. Beberapa spanduk bertuliskan #End WTO berwarna kuning, Wujudkan Ketahanan Pangan Dunia dan memajang foto bertuliskan Remember Lee Kyung Hae dari perhimpunan petani Korea.


Sosok Lee Kyung Hae dikenal karena aksinya nekat menikam dirinya sendiri sampai mati di luar ruang KTM WTO ke-5 di Cancun, Meksiko pada tahun 2003.


Lee naik ke atas ruangan pertemuan WTO dan mengenakan tanda yang mengatakan "WTO Membunuh Petani" dan kemudian melanjutkan untuk mengorbankan dirinya sendiri. Caranya mengejutkan dunia dan mengingatkan semua orang bahwa WTO adalah mantra kematian bagi petani di seluruh dunia.


"Kami ingin mengatakan jika WTO membunuh petani, lihat apa yang dilakukan Lee. Kami tidak mungkin akan melupakan kematian Lee. Kami tidak ingin ada lagi kematian setelah Lee atau ratusan petani lainnya mati setiap harinya karena rezim WTO. Kami ingin menunjukan pada dunia bukti nyata dan dampak WTO ke manusia," ungkap Wanita asal Korea Yoon Geum Soo dari Association and a member of the International Coordinating Commitee of La Via Campesiana saat ditemui di BNDCC, Nusa Dua Bali, Kamis (5/12/2013).


Aksi diam diakhiri dengan meletakan foto Lee Kyung Hae yang dilingkapi dengan altar di sebuah halaman BNDCC. Para demonstran kemudian tertib untuk melakukan penghormatan satu per satu kepada foto Lee yang bagi mereka sudah menjadi pahlawan dalam memerangi WTO.


(wij/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!