Bos Pertamina Ungkap Alasan Impor Minyak Lewat Singapura

Jakarta -Sampai saat ini Pertamina melakukan impor minyak lewat anak usahanya yang berdomisili di Singapura yaitu PT Pertamina Energy Trading (Petral). Kenapa Petral harus berdomisili di Singapura?

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan mengatakan, pembentukan Petral bertujuan untuk optimalisasi dan restrukturisasi kegiatan trading ekspor-impor Pertamina.


"Petral merupakan best practice dalam industri migas. Dan sebagian besar perusahaan minyak termasuk NOC (National Oil Company) juga memiliki perusahaan seperti Petral, di antaranya Shell yang punya Sietco, Petronas punya Petco, BP ada BP Trading, PTT ada PTT Trading, Petrochina ada Petrochina International yang bermarkas juga di Singapura. SK Energy punya SK Energy International yang bermarkas di Singapura juga," ujar Karen dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2013).


Karen mengatakan, pembentukan Petral juga berfungsi untuk mengurangi risiko perusahaan dalam bisnis jual-beli minyak dan gas. "Petral juga sebagai bentuk risk management exposure bisnis korporasi," ucapnya.


Karen menambahkan, alasan penunjukan Petral sebagai perusahaan trading Pertamina adalah karena fleksibilitas dalam pengambilan keputusan, pelaksanaan operasionalm dan pemanfaatan kesempatan usaha di pasar.


"Untuk kegiatan ekspor maupun impor minyak atau BBM, Petral juga tidak bisa memutuskan langkah sendirian, ada mekanisme yang berlaku di mana dalam pengadaan atau penjualan harus sesuai kebutuhan dan permintaan dari Pertamina. Kemudian oleh Pertamina dievaluasi apakah pengadaan impor atau ekspor disetujui apa tidak, jika disetujui maka transaksi dilakukan," kata Karen.


Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis bahwa nilai impor minyak mentah dan hasil minyak Indonesia selama Oktober 2014 mencapai US$ 2,14 miliar atau Rp 21,4 triliun. Dari jumlah itu, 1,12 juta ton atau US$ 1,11 miliar (sekitar Rp 11 triliun). Ini adalah impor yang paling besar.


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!