Jika Dolar Terus di Atas Rp 12.000, KAI Naikkan Harga Tiketnya

Jakarta -PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana menaikkan tarif kereta mulai awal 2014. Kenaikan tarif kereta ini seiring dengan merangkaknya nilai kurs dolar terhadap rupiah.

Pasalnya, salah satu komponen biaya di KAI yakni peralatan kereta yang banyak didatangkan dari luar negeri.


"Saya nggak tahu tapi kira-kira itu dari overall cost 7-8%. Jadi konsekuensinya apa? Ya di tahun depan kalau ini berubah (dolar) terus ya kita akan menaikkan tarif. Mau nggak mau," kata Dirut KAI Ignasius Jonan kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip Jumat (6/12/2013).


Namun kondisi ini bisa disiasati khususnya untuk kereta ekonomi. Yakni menaikkan alokasi subsidi atau dana PSO oleh pemerintah.


"Ya PSO-nya atau subsidinya harus naik. Saya nggak bisa sulap. Kalau tidak boleh sama sekali, pelayanan nya pasti turun," jelasnya.


Pada tahun 2014, diproyeksi KAI memperoleh suntikan PSO senilai Rp 850 miliar.


"Ya mungkin Rp 800-an miliar tahun ini kalau rencana tahun depan sekitar Rp 850-an miliar," terangnya.


Jonan pada kesempatan itu menjelaskan kenaikan harga tiket kereta tidak bakal berlaku permanen. Ketika kurs kembali normal yakni di bawah Rp 12.000, KAI berencana menurunkan kembali.


"Kalau kenaikan ini tidak permanen lihat kurs pasti diubah, kita pakai patokan Rp 12.000/US$. Kalau nanti turun ya turun tapi asumsi APBN nggak sampai? Ya terserah orang faktanya segitu," tegasnya.


(feb/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!