Maskapai Rugi Pindahkan Penerbangan ke Halim

Jakarta -Pemindahan sejumlah penerbangan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta ke Bandara Halim Perdanakusuma mulai 10 Januari 2014, ternyata membuat maskapai penerbangan rugi. Kenapa?

Alasannya, biaya operasional yang dikeluarkan oleh maskapai tidak sebanding dengan frekuensi penerbangan yang terbatas di Bandara Halim.


"Hanya 2 flight atau penerbangan (per jam) dengan perpindahkan personel dan peralatan ke Halim menurut perhitungan maskapai merugi," ucap General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Halim Iwan Khrishadianto kepada wartawan di Bandara Halim, Jakarta, Kamis (5/12/2013).


Rencananya, per hari Bandara Halim hanya mampu melayani 66 pergerakan pesawat, artinya 33 take off (lepas landas) dan 33 lansing (pendaratan). Bandara ini juga hanya bisa beroperasi pukul 06.00-hingga 21.00 WIB.


Bandara Halim hanya menerima penugasan pengalihan beberapa frekuensi penerbangan dari Bandara Soetta. "Halim hanya menerima saja. Itu yang tentukan Dirjen Perhubungan Udara," jelasnya.


Ditambahkan Iwan, hingga saat ini sudah ada 9 maskapai yang berminat terbang dari Bandara Halim.


Adapun 9 maskapai yang mau masuk ke Bandara Halim antara lain adalah Citilink, Garuda Indonesia, Kalstar, Sky Aviation, AirAsia, Jatayu, Lion Air atau Batik, Mandala Airlines.


Mengenai keputusan final perizinan berada di tangan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku regulator penerbangan. Setelah izin keluar, nantinya maskapai tersebut akan take off dan landing mulai 10 Januari 2014.


(feb/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!