Negara Lain Nilai Tukarnya Melemah untuk Dorong Ekspor, Bagaimana RI?

Bandung -Terjadinya pelemahan, tidak hanya pada rupiah di Indonesia. Beberapa negara lain, juga mengalami hal yang sama. Bahkan ada yang sengaja, dengan tujuan untuk mempercepat ekspor di negara tersebut.

Bagaimana dengan Indonesia?


Ekonom Universitas Indonesia (UI), Lana Sulistianingsih menilai negara ini sulit untuk mempercepat ekspor. Pasalnya biaya produksi masih sangat tinggi. Sehingga harga barang menjadi mahal dan tidak kompetitif.


"Walaupun rupiah kita melemah, tapi barang kita diproduksi dengan biaya yang lebih mahal. Sehingga negara lain juga malas mau nerima barang kita," ujarnya dalam diskusi seputar nilai tukar di Hotel Trans Luxury, Bandung, Minggu (8/12/2013).


Ia mencontohkan, seperti dalam produksi sepatu Adidas di Indonesia dan Vietnam. Meskipun pelemahan nilai mata uang di Vietnam tidak sedalam Indonesia, namun produksi sepatunya lebih diminati negara lain. Karena harganya lebih murah.


"Adidas di Indonesia itu dibawa ke Amerika Serikat (AS) lebih mahal harganya dibanding Adidas yang diproduksi Vietnam dibawa ke AS. Jadi artinya ekspor kita nggak bisa maju juga," jelasnya.


Sehingga teori pelemahan nilai tukar untuk memacu ekspor di negara lain tidak berlaku di Indonesia. Apalagi mengingat komponen barang untuk ekspor masih mengandalkan impor. Termasuk mesin dan peralatan mekanik lainnya.Next


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!