Impor BBM Cenderung Naik Jelang Akhir Tahun

Jakarta -Impor Bahan Bakar Minyak (BBM) premium pada bulan Oktober tercatat sebesar 1,04 juta ton senilai US$ 1,06 miliar atau sekitar Rp 10,6 triliun. Diperkirakan akhir tahun kebutuhan impor akan terus meningkat seiring kebutuhan konsumsi akibat banyaknya agenda liburan.

"Saya khawatirkan mudah-mudahan (impor) BBM nggak naik lagi. Karena nanti kan butuh pada akhir tahun, kita banyak libur banyak butuh BBM segala macam bisa nambah lagi," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadiwibowo di kantor pusat BPS, Jakarta, Senin (2/12/2013)


Berdasarkan data pada tahun 2012, angka impor premium bulan Oktober 1,23 juta ton atau US$ 1,28 miliar. Kemudian meningkat pada bulan November menjadi 1,28 juta ton atau US$ 1,28 miliar dan Desember 1,13 juta ton atau US$ 1,15 miliar.


"Akhir tahun memang kecenderungan naik," katanya.


Seperti diketahui data BPS menunjukan impor hasil minyak pada bulan Oktober 2013 sebesar 2,24 juta ton atau senilai US$ 2,14 miliar. Ini didominasi oleh impor BBM premium yang sebesar 1,04 juta ton atau US$ 1,06 miliar.


Disamping itu impor untuk bahan bakar pesawat 1.856 ton atau US$ 2,66 juta. Kemudian bahan bakar diesel 775.000 ton atau US$ 685,3 juta dan hasil minyak lainnya 424.000 ton atau US$ 390,8 juta.


(mkl/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!