"Saya hitung-hitung kenaikan nggak sampai 10%," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (26/2/2014).
Kenaikan tarif ini diharapkan mengurangi beban perseroan akibat melambungnya beban operasional karena pelemahan rupiah terhadap dolar AS.
Alasannya mayoritas biaya di maskapai penerbangan termasuk Garuda menggunakan dolar. Emir menuturkan pasca kenaikan tarif ini, pendapatan Garuda ikut akan terkerek naik meski tidak terlalu signifikan.
"Mungkin naik nggak sampai 10%. Itu tingkatkan revenue," sebutnya.
Meskipun terjadi kenaikan tarif maksimal 10%, Emir optimistis tidak ada penurunan jumlah penumpang yang menggunakan layanan Garuda.
"Kita harapkan sama. Nggak ada penurunan," tegasnya.
(feb/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!