General Electric Buat Alat Migas untuk Sedot Minyak

Jakarta -General Electric (GE) Oil & Gas memiliki fasilitas manufaktur peralatan produksi migas bawah laut di pabrik baru GE yang diperluas di Pulau Batam, Kepulauan Riau.

Fasilitas ini dilengkapi oleh workshop highbay yang memungkinkan GE untuk memproduksi subsea production trees tipe vertikal untuk pertama kalinya di kawasan Asia-Pasifik, dan meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri dalam teknologi GE di Indonesia.


Di masa mendatang, fasilitas ini akan dapat memproduksi subsea tree tipe vertikal dan horizontal.


Perluasan pabrik ini telah menciptakan sekitar 30 lapangan pekerjaan baru di fasilitas ini, dan diharapkan dapat menciptakan 50 hingga 70 lapangan kerja baru dalam tiga tahun ke depan.


GE Oil & Gas telah menginvestasikan lebih dari US$ 15 juta di Batam sejak tahun 2011 untuk perluasan pabrik, upgrade teknologi, dan pembangunan workshop highbay.


"Kami melihat potensi pasar tersebut, dan saat ini kami telah memperluas pabrik atau fasilitas highbay manufaktur di Batam, pabrik ini membuat mata bor yang kami sebut Christmas Tree karena bornya berbentuk seperti Pohon Natal," ucap CEO GE Indonesia Handry Satriago ditemui di Plaza Sentral, Jakarta, Senin (3/2/2014).


Handry mengungkapkan, GE memproduksi subsea wellhead, peralatan dipasang di kepala/mulut sumur untuk menopang pipa dan alat-alat pengeboran yang dimasukan ke dalam bumi. Setelah pengeboran selesai, lubang sumur ini dinding-dindingnya disemen kemudian wellhead-nya ditutup dengan ditaruh christmas trees (subsea tree) di atasnya.


Peralatan tersebut, wellhead maupun subsea trees, tidak dapat memisahkan antara minyak bumi, gas dan air. Semua hydrocarbon tersebut mengalir/kadang harus dialirkan dengan pump ke permukaan untuk kemudian dimasukan ke separator untuk dipisah-pisahkan.


Handry menambahkan produknya ini dipasarkan secara global maupun di Indonesia, potensi pasar dari produk ini sangat besar.


"Banyak proyek pengeboran di laut lepas dan laut dalam, proyek yang sudah siap menggunakan bor tersebut antara lain Gehem-Indonesia Deepwater Development (IDD) milik Chevron dan proyek Jangkrik dari ENI," tutupnya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!