Masih Impor Bahan Baku, Peruri Diminta Dahlan Bikin Pabrik Kertas Uang

Jakarta -Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta BUMN pencetak uang, Perum Peruri membuat pabrik bahan baku kertas khusus (banknote paper) untuk membuat uang kertas. Selama ini, uang kertas yang digunakan Peruri menggunakan bahan baku kertas impor.

"Saya minta Peruri karena laba baik kemudian prestasi kerja baik, uang banyak. Jangan sampai uang itu nganggur. Saya minta cari informasi. Indonesia masih impor kertas uang. Kalau bisa Peruri buat kertas, SDM punya, pabrik kertas punya, lahan punya. Tinggal teknologi," kata Dahlan usai rapim Kementerian BUMN di Jakarta, Kamis (6/4/2014).


Menurutnya selama ini, bahan baku kertas uang harus didatangkan dari luar negeri. Padahal Peruri mencetak uang hingga miliaran bilyet per tahun.


"Saya dengar nilai impor triliunan (rupiah). Itu berharga di dalam negeri. Swasta sulit masuk ke bidang itu, kalau bisa Peruri bisa dapat info kertas yang diimpor. Dikaji buat di dalam negeri. Kalau nggak impor bisa bantu negara. Saya cek banyak uang hampir Rp 1 triliun," terangnya.


Selain soal pendirian pabrik bahan baku kertas, Dahlan menyebutkan Peruri untuk lebih hati-hati dalam menjalin kerjasama pemanfaatan lahan di kawasan Blok M yang merupakan lahan milik Peruri. Rencananya Peruri mengembangan gedung pencakar langit di kawasan tersebut.


"Saya minta hati-hati kerjasama," jelasnya.


(feb/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!