Anggapan Kuno Paralayang: Mahal dan Berisiko Tinggi

Jakarta -Tidak sedikit masyarakat Indonesia yang menggemari paralayang. Maklum, alam nusantara banyak menawarkan tempat yang sempurna untuk aktivitas ini. Oleh karena itu, klub-klub paralayang pun menjamur di penjuru tanah air.

Salah satu klub paralayang di Indonesia adalah Merapi Paragliding. Klub ini sudah berdiri sejak 1990, dan memiliki sekitar 100 anggota aktif.


“Latar belakang pendiriannya adalah keinginan kami untuk memasyarakatkan aktivitas kedirgantaraan di Indonesia. Kami berupaya untuk mempopulerkan olahraga udara ini menjadi hobi, prestasi, maupun sarana wisata terbang alam bebas yang positif dan telah digemari masyarakat,” kata Gendon Subandono, salah seorang penggagas terbentuknya Merapi Paragliding.


Anggota Merapi Paragliding, lanjut Gendon, tersebar di berbagai wilayah. Namun yang terbanyak berasal dari Jakarta, Jawa Barat, dan Yogyakarta. Usia para anggota bervariasi, mulai dari 15 tahun hingga 65 tahun.


Klub ini punya kegiatan rutin yaitu berpalayang di daerah Puncak, Jawa Barat. “Namun kadang kami juga bepergian ke daerah lain di Indonesia,” ujar Gendon.


Tidak hanya menjadi wadah kumpul-kumpul, Merapi Paragliding juga membuka kursus paralayang. Sebelum menekuni paralayang memang sebaiknya kursus terlebih dulu agar lebih menguasai aspek keamanan dan keselamatan dalam aktivitas ini.


“Kami telah memperkenalkan dan mengajarkan kepada banyak orang seputar praktek dan teori. Pola pengoperasian pengajaran terbang disesuaikan dengan prosedur standar Federasi Aerosport Indonesia bidang paralayang,” kata Gendon.Next


(hds/DES)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!