Curhatan Pramugari Senior Merpati yang Telah Mengabdi 22 Tahun

Jakarta -PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati) saat ini sedang mengalami kesulitan keuangan karena utang yang menggunung. Gaji karyawan dan tunjangan hari raya (THR) pun sampai saat ini belum dibayarkan perseroan.

Salah seorang pramugari senior yang biasa disapa Ety mengatakan, meskipun hingga saat ini gaji dari bulan Desember 2013 dan THR masih belum dibayar, namun Pramugari yang pernah mengantongi 15.000 jam terbang ini masih belum berniat untuk pindah. Bahkan Ety menyebutkan bahwa separuh nyawanya saat ini di Merpati.


"Saya pegawai tetap jadi saya masih nunggu keputusan pemerintah mau bantu atau ditutup. Saya berharap nggak ditutup. Nyawa kita separuh di Merpati jadi nggak terima kalau Merpati ditutup," kata Ety saat ditemui seusai acara Konferensi Pers di Gedung Basarnas, Kemayoran Jakarta (7/2/2014).


Keengganan Ety untuk pindah ini karena sudah merasa nyaman dengan lingkungan kerja yang ada saat ini. Harapannya adalah Merpati dapat dibuka kembali, namun jika Merpati harus ditutup Pramugari senior ini menuntut haknya sebagai karyawan dilunasi.


"Kerja di Merpati itu nyaman, suasananya kekeluargaan banget. Kalau terpaksa harus ditutup ya mohon diberikan hak-hak kita," imbuh Ety.


Pramugari yang telah mengabdikan dirinya untuk Merpati Nusantara Airlines selama 22 tahun ini mengungkapkan ini merupakan kejadian pertama yang membuat gajinya sebagai pramugari masih nunggak.


"Saya di Merpati sudah 22 tahun, setiap saat (ada masalah) selalu dikabarin kalau ada problem tapi fine-fine aja ini yang paling parah sampai nggak di gaji," pungkas Ety.


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!