Baru 1% Penduduk RI Investasi Saham, Padahal Untungnya Bisa 1.000%

Jakarta -Masyarakat Indonesia memang perlu pencerahan terkait investasi terlebih di instrumen saham. Saat ini, jumlah investor di pasar modal masih sangat minim hanya 1% dari jumlah penduduk Indonesia. Padahal, investasi di saham punya peluang keuntungan yang lebih tinggi hingga mencapai 1.000% dibanding investasi jenis lainnya.

Direktur Informasi dan Pendidikan OJK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Agus Sugiharto

menyebutkan, tingkat literasi keuangan di Indonesia masih rendah, perbankan yang paling tinggi tingkat literasinya mencapai 21% sedangkan yang paling rendah di pasar modal sekitar 1%.


Cynthia Nadeak, seorang investor saham mengaku, berinvestasi di saham punya peluang keuntungan yang tinggi dibanding investasi jenis lainnya seperti reksa dana dan deposito.


Imbal hasil atau return di saham memang tidak bisa diprediksi secara pasti namun bisa jauh melebihi return rata-rata reksa dana saham misalnya yang mencapai 20% per tahun.


Reksa dana pendapatan tetap yang hanya memberikan imbal hasil 10-15% per tahun, reksa dana campuran 15% per tahun, dan reksa dana pasar uang 10-12% per tahun. Bahkan, saat ini bunga deposito hanya memberikan keuntungan 9% saja.


"Kalau di saham keuntungan bisa bermacam-macam, sehari keuntungan di saham bisa 20-25% maksimal, sudah mentok tuh. Malah ada yang 100%, 200%, 500% bahkan 1.000% dalam jangka waktu 10 tahun misalnya, semua tergantung pilihan sahamnya," ujar dia saat dihubungi detikFinance, di Jakarta, Jumat (7/2/2014).


Namun, Cynthia menjelaskan, berinvestasi di pasar saham tidak melulu menoreh keuntungan besar, ada juga risiko kerugian yang tidak sedikit.Next


(drk/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!