Selain Tunggak Gaji Karyawan, Merpati Juga Punya Utang Jutaan Dolar

Jakarta -Kondisi maskapai penerbangan plat merah PT Merpati Nusantara Airlines memang tengah guncang karena utang yang besar. Selain tak bisa membayar gaji karyawan, maskapai ini juga punya utang asuransi berjumlah jutaan dolar AS.

Sejak awal Februari 2014 ini, Merpati menutup semua rute penerbangannya. Ini membuat Kementerian Perhubungan terpaksa membekukan izin terbang Merpati, dan melelang 19 rute Merpati ke maskapai penerbangan lain.


Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bhakti mengatakan, bila Merpati sudah bisa membereskan masalah keuangannya, maka pembekuan izin terbang bisa dibuka.


"Apakah dia bisa membayar pegawai dan lain-lain juga asuransi. Asuransi di tanggal 11 ini (11 Februari 2014) sudah jatuh tempo, semua pesawatnya asuransinya. Dia mempunyai utang asuransi pesawat itu beberapa juta dolar yang harus diselesaikan. Kalau dia tidak bayar dan tidak ada asuransinya mana mungkin dia bisa terbang. Jadi semua tanggal 11 ini sudah jatuh tempo semua. Ini satu faktor yang membuat kita untuk membekukan sementara Merpati," ungkap Herry dalam diskusi 'Polemik' di Warung Daun, Cikini Jakarta, Sabtu (8/2/2014).


Menurut Herry, bila direksi Merpati mampu membayar utang asuransi dan tunggakan ratusan pegawainya, maka pemerintah dimungkinkan untuk kembali membuka operasional Merpati.


"Kalau sudah layak kita hidupkan kembali dan kapan? tergantung kesiapan Merpati untuk menghidupkan kembali atas pembekuan itu," imbuhnya.


Oleh sebab itu, Herry menegaskan, operasional atau izin terbang Merpati hanya ditutup sementara, bukan dicabut secara umum. "Kita bekukan belum kita cabut. Kita lihat dari sistem manajemennya, sisi keuangan dan lainnya," jelas Herry.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!