Kata Kuncinya 'Likuiditas' (3)

Jakarta -Nah, di dua tulisan sebelumnya kita sudah lihat betapa berpotensi sereeeeem-nya di tahun 2014 ini, ingat ini hanya potensi ya mungkin bisa terjadi mungkin saja tidak (selalu doa saya mudah-mudahan saya salah).

Tetapi sebagai seorang Perencana Keuangan dan kita sudah mengerti potensi yang akan terjadi, maka sudah sepantasnya kita juga bersiap-siap, bahasa lainnya adalah Risk Management alias mengelola risiko.


Ingat judul dan tema tulisan kita tiga artikel ini? Yes, kata kuncinya adalah Likuiditas. Apa maksudnya? Jadi begini, di masa-masa sulit di mana pun, ketika orang-orang sedang membutuhkan dana (untuk hal apa pun), maka mereka yang memegang dana cash (tunai) atau setara cash mempunyai 'kekuasaan' lebih.


Ingat peribahasa Cash Is The King? Yes, di masa sulit atau masa tidak stabil, mereka yang pegang Cash lah yang menjadi 'Raja'. Dan biasanya, yang pegang cash ini lah yang kemudian menjadi 'orang kaya baru'. Mengapa demikian?


Ketika semua investasi berpotensi turun, maka ketika itu lah harga-harganya menjadi murah. Dan sesuai dengan teori berdagang ataupun trading ataupun investasi, kita membeli ketika harga murah dan berharap menjual ketika harganya sudah naik dan ada kebutuhan dananya.


Jadi ketika nanti harga-harga saham di bursa turun, ataupun NAB dari reksa dana turun, di situ lah kesempatan kita untuk berinvestasi dengan 'harga' yang lebih murah dibandingkan sebelum-sebelumnya.


Demikian juga apabila ternyata properti ikutan turun. Hanya saja meskipun harga properti turun, apabila Anda berniat membeli dengan cara kredit, maka Anda akan tetap terkena biaya bunga KPR yang tinggi (apabila BI menaikan suku bunga).Next


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!