"Banyak negara yang sebetulnya sudah merdeka sejak 150 tahun lalu, tetap masih ada segelintir negara yang masuk dalam kungkungan kelompok negara miskin berpendapatan rendah apapun namanya. Segelintir negara yang hanya bisa menerobos jebakan pendapatan menegah (middle income trap)," kata Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution dalam seminar nasional di Gedung Dhanapala, Kemenkeu, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Darmin menuturkan, dalam ketegori ini, Korea Selatan adalah negara yang berhasil lolos dalam jebakan pendapatan menengah tersebut. Saat masuk dalam pendapatan menengah, Korsel berhasil memacu beberapa komponen yang menempatkannya sebagai negara maju.
"Tidak banyak memang. Tapi yang kita sepakat sukses itu adalah Korsel. Ada yang mengatakan Taiwan masuk dan Singapura. Kalau China kelihatannya belum. Mungkin 2020," jelasnya.
Lalu bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia sudah masuk dalam kelompok dengan pendapatan kelas menengah. Kondisi ini dalam jangka pendek memang bukan ancaman, tapi untuk jangka panjang harus dapat dicermati.
"Beginilah kondisi perekonomian Indonesia sekarang. Ekonomi tumbuh dan masuk dalam kelas menengah," ujar mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut.
Menurutnya, bila tidak disikapi, maka ekonomi Indonesia akan semakin berat pada tahun 2030-2050. Darmin menilai Indonesia bukan hanya masuk dalam jebakan ekonomi tapi adalah negara gagal.
"Ada lagi tema lain sebenarnya yang tidak kalah menariknya dari jebakan ini yaitu negara gagal. Semoga bukan Indonesia. Kita yakin kita ini bersyukur sudah masuk ke kelas pendapatan menengah walaupun ada di kelompok yang lebih bawah," paparnya.
(mkl/dnl)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
