Ini yang Bikin Bos Foxconn Luluh dengan Jokowi

Jakarta -Chairman Foxconn Terry Gou mengaku sudah 5 tahun keliling mencari lokasi yang cocok untuk membangun pabrik komponen ponsel dan smartphone di Indonesia. Beberapa tempat sempat dikabarkan menjadi pilihan Foxconn seperti Banten, Yogyakarta dan lainnya, namun kini pilihannya jatuh ke DKI Jakarta. Apa alasan Terry Gou?

Selain masalah lahan yang disiapkan hingga 200 hektar oleh Pemda DKI, Terry melihat keseriusan Pemda DKI Jakarta di bawah Gubernur DKI Jakarta Jokowi yang membuat dirinya 'luluh' sehingga berkomitmen membangun pabrik di Jakarta.


"Minggu lalu Jokowi mengirim tim ke Taiwan untuk mengkonfirmasi apakah saya akan investasi di Jakarta atau tidak, Jokowi begitu serius, jadi tak hanya sebatas bicara," kata Terry usai MoU di Balai Kota Jakarta, Jumat (7/2/2014)


Terry mengaku, sudah bertemu Jokowi tahun lalu di Balai Kota Jakarta. Jokowi sempat menyampaikan gagasannya dalam mengelola Jakarta, misalnya mendorong generasi muda bisa mendapatkan lapangan pekerjaan dan penghasilan, bisa membeli rumah hingga produk berteknologi tinggi. Jokowi punya gagasan membangun Jakarta baru memperbaiki transportasi (MRT dan monorel), penyedian air bersih dan mendorong pertumbuhan ekonomi.


"Saya suka dengan gagasan ini, itu kenapa kami menandatangani perjanjian tahun ini," katanya.


Terry juga mengakui, Jokowi yang berasal dari Solo Jawa Tengah, menurutnya provinsi ini banyak memiliki insinyur muda dan berpeluang diboyong ke Jakarta untuk mendukung investasi Foxconn di Jakarta.


Ia juga mengatakan Indonesia memiliki banyak sumber daya anak muda, masyarakat yang baik dan kaya sumber daya alam. "Jadi saya memilih Indonesia bukan hanya karena Jokowi, di Indonesia banyak generasi muda, masyarakat yang baik dan SDA," katanya


Gubernur DKI Jakarta Jokowi mengatakan, pemerintah provinsi DKI Jakarta akan memfasilitasi untuk persiapan investasi Foxconn di Jakarta. Mulai dari perizinan hingga menyediakan lahan untuk Foxconn.


"Dalam kesepakatan tadi kita ingin membantu dalam bidang infrastruktur, perizinan, menyiapkan lahan yang dibutuhkan butuh 200 hektar. Untuk awal 20 hektar. Di KBN (Kawasan Berikat Nusantara) ada provinsi, komersial, BUMN dan swasta," kata Jokowi.


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!