Jakarta -Rilis penurunan tipis inflasi MoM dan Philadelphia Fed manufacturing index yang dapat diimbangi oleh rilis
penurunan initial jobless claims, kenaikan markit manufacturing PMI, dan consumer spending AS
memberikan imbas yang cukup positif pada laju bursa saham Asia dan sebagian besar melaju positif. Tak
ketinggalan IHSG pun turut menghijau meski banyak penilaian posisinya yang boleh dikatakan rawan profit
taking yang berujung pelemahan. Akan tetapi, IHSG mampu menepis itu semua dan membuktikan bahwa
IHSG masih kokoh di zona merah. Masih adanya aksi beli, terutama investor asing pada beberapa saham
perbankan a.l BBRI, BBNI, dan BBCA., lalu saham-saham konsumer a.l GGRM, KLBF, dan ICBP., serta
lainnya memberikan tambahan sentimen positif sehingga IHSG mampu menghijau sepanjang perdagangan.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4650,46 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan
menyentuh level 4613,90 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4646,15. Volume
perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai
transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Senin (24/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4608-4627 dan resistance
4656-4668. Berpola menyerupai three white soldier sentuh upper bollinger bands (UBB). MACD melanjutkan
kenaikan dengan histogram positif yang naik tipis. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dari
downreversal. IHSG sempat di bawah tipis kisaran resisten (4615-4625) namun, mampu melampauinya
sehingga memberikan peluang kenaikan lanjutan. Tetapi, peluang tersebut dapat berkurang bila tidak
didukung sentimen yang ada. Tetap waspadai potensi downreversal karena aksi profit taking (bila ada). (ang/ang)
penurunan initial jobless claims, kenaikan markit manufacturing PMI, dan consumer spending AS
memberikan imbas yang cukup positif pada laju bursa saham Asia dan sebagian besar melaju positif. Tak
ketinggalan IHSG pun turut menghijau meski banyak penilaian posisinya yang boleh dikatakan rawan profit
taking yang berujung pelemahan. Akan tetapi, IHSG mampu menepis itu semua dan membuktikan bahwa
IHSG masih kokoh di zona merah. Masih adanya aksi beli, terutama investor asing pada beberapa saham
perbankan a.l BBRI, BBNI, dan BBCA., lalu saham-saham konsumer a.l GGRM, KLBF, dan ICBP., serta
lainnya memberikan tambahan sentimen positif sehingga IHSG mampu menghijau sepanjang perdagangan.
Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4650,46 (level tertingginya) di pertengahan sesi 2 dan
menyentuh level 4613,90 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4646,15. Volume
perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai
transaksi beli dan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.
Estimasi Pergerakan IHSG
Pada perdagangan Senin (24/2) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4608-4627 dan resistance
4656-4668. Berpola menyerupai three white soldier sentuh upper bollinger bands (UBB). MACD melanjutkan
kenaikan dengan histogram positif yang naik tipis. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba bertahan dari
downreversal. IHSG sempat di bawah tipis kisaran resisten (4615-4625) namun, mampu melampauinya
sehingga memberikan peluang kenaikan lanjutan. Tetapi, peluang tersebut dapat berkurang bila tidak
didukung sentimen yang ada. Tetap waspadai potensi downreversal karena aksi profit taking (bila ada). (ang/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!