Dirjen Pajak Curhat Pegawainya yang Pintar 'Dibajak' Swasta

Jakarta -Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Fuad Rahmany menyatakan banyak pegawai pajak yang berhenti pada tahun ini. Penyebabnya adalah pendapatan yang lebih rendah dibandingkan ketika mereka bekerja di perusahaan swasta.

"Iya, yang pintar-pintar mereka sudah malas karena remunerasinya rendah," ungkap Fuad saat ditemui di Gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2014).


Para pegawainya itu, lanjut Fuad, lebih memilih untuk bekerja di perusahaan swasta karena pendapatannya tinggi. "Banyak sih. Bukan soal banyaknya, tapi yang pintar-pintar resign karena laku di swasta. Kita bisa apa, kita nggak bisa larang. Gajinya lebih gede di swasta jadi mereka keluar semua," jelasnya.


Fuad menambahkan, kuantitas pegawai pajak memang sangat mengkhawatirkan. Banyaknya pegawai yang berhenti membuat jumlah aparat pajak terus berkurang, sementara tuntutan semakin berat.


"Memang aku sudah ngomong 2 tahun lalu. Saya sudah teriak-teriak tambah petugas sekarang, karena kalau tambah sekarang dampaknya baru 2 tahun lagi," tegasnya.


Pada tahun ini, pegawai pajak yang akan masuk ada sekitar 2.000 orang. Padahal, Fuad menyebutkan setidaknya butuh 10.000 pegawai baru.


"Sekarang tambah 2.000 orang, itu belum kerja baru training. Aku mintanya 10.000 orang," tuturnya.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!