Tekad PLN: Papua Harus Terang Benderang!

Jakarta -Indonesia merupakan negara luas yang terbentang dan Sabang sampai Merauke. Keadilan harus merata, demikian juga dengan listrik yang harus tersedia dari ujung Barat hingga Timur. PLN bertekad, Papua teraliri listrik dan terang.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengakui, membuat infrastruktur listrik di Papua memang sangat sulit mengingat lanskap daratannya.


"Kami pernah melalui satu penyaluran listrik yang cukup ruwet, mengalirkan listrik dari Tangguh ke Bintuni. Itu harus menarik kabel dari Tangguh sekitar 30 km menyeberang teluk, setelah itu ke Bintuni sekitar 60 km," jelas Nur ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu lalu (28/5/2014).


Nur mengisahkan awal mula kenapa PLN bertindak untuk menerangi Bintuni. Suatu saat, dia mendatangi Bintuni dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan, dan saat itu Bintuni gelap akibat BBM yang terlambat datang, sehingga pembangkit listriknya tidak bisa berfungsi.


"BBM itu harus mengambil dari Sorong. Tapi kami melihat Tangguh terang benderang. Kami berniat minta 1 sendok LNG Tangguh untuk Bintuni. Pak Dahlan langsung menelepon SKK Migas dan akhirnya diberilah listrik 4 megawatt (MW). Tapi kabel PLN tidak ada. Bangun kabel sulit karena lewat medan rawa-rawa. Namun akhirnya bisa dan sekarang Bintuni terang benderang," tutur Nur.


Dia bercerita, soal potensi sumber energi listrik yang sangat besar di papua. Untuk Wamena, Nur mengatakan, derasnya air di sungai Baliem bisa digunakan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA), memang butuh tenaga kuat untuk berjalan kaki menuju lokasi tersebut yang jaraknya 15 km.


"Akhirnya kami bangun (PLTA). Beratnya, semua komponen harus diangkut pakai pesawat, pembebasan lahannya juga sulit. Tapi sekarang seluruh lembah itu terang benderang. Papua harus dibangun, tapi caranya memang berbeda," kata Nur.


Tak hanya sampai di situ, Nur bercerita, sungai di dekat tambang Freeport juga bisa menghasilkan listrik sekitar 200 MW. "Papua itu alamnya kaya asal kita bisa membangunnya. Usulan saya ke pemerintah baru, bangun Papua dengan aturan dan cara yang berbeda. Kan hebat kalau Papua bisa maju," tegas Nur.


(dnl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!