Bangun Jembatan Atas Laut Tak Perlu Libatkan Asing, BUMN Saja Cukup

Jakarta -Indonesia bakal memiliki jembatan di atas laut yang menghubungkan Balikpapan dan Penajam di Kalimantan. Saat ini, proyek tersebut sedang memasuki proses tender. Ini merupakan pembuktian bahwa orang Indonesia mampu membangun mega proyek yang hebat.

Profesor Wiratman, seorang ahli jembatan yang juga konsultan proyek jembatan Selat Sunda, mengatakan, bukanlah hal mudah untuk membangun sebuah jembatan yang membentang di atas laut. Tapi orang Indonesia dinilai sudah sangat mampu untuk melakukannya.


"Tidak mudah juga dibangun pilar di laut itu. Itu semua ahli teknik Indonesia semua sudah bisa, nggak usah bawa orang dari luar negeri," tegas Wiratman kepada detikFinance, Rabu (28/5/2014).


Dia menambahkan, tingkat kesulitan membangun jemabatan ini tinggi, jauh berbeda dengan pembangunan jembatan pad aumumnya di daratan.


"Tingkat kesulitannya itu tinggi. Bebannya saja sudah sangat berat," tambahnya.


Seperti diketahui, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) tengah mengikuti tender proyek jalan tol atas laut sepanjang 12 km di Kalimantan. Perseroan telah memasukan proposal ke Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT). Diharapkan dalam 2 bulan ke depan sudah diketahui pemenang tender ini.


Direktur Utama Waskita Karya M Choliq mengatakan, jalan tol tersebut menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara di Kalimantan.


Choliq mengatakan, jalan tol yang akan dibangun tersebut memiliki panjang yang diperkirakan mencapai 12 km. “Tidak semua di atas laut, yang melintasi laut panjangnya sekitar 5,6 km,” katanya.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!