Menteri PU Jamin Tol Layang Lingkar Luar Bogor Kuat Hingga 50 Tahun

Bogor -Menteri Pekerjaan Umum (Menteri PU) Djoko Kirmanto mengungkapkan alasan soal latar belakang pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Bogor (Bogor Outer Ring Road/BORR) seksi IIA yang dibangun dengan konstruksi layang (elevated). Tol yang menghubungkan Kedung Halang-Kedung Badak ini resmi dibuka hari ini, dirancang kuat hingga 50 tahun ke depan.

Menurut Djoko, konsep layang dipilih karena kebutuhan penambahan ruas jalan di Bogor, Jawa Barat sangat mendesak. Sehingga sehingga dibutuhkan pengerjaan yang cepat selesai tanpa terkendala banyak pembebasan lahan.


"Karena kalau di bawah butuh pembebasan tanah, teruskan susah. Kalau di bawah juga pengerjaannya mengganggu lalu lintas. Makanya elevated, walaupun harganya cukup mahal. Jadi dengan elevated itu maka pembebasan tanah tidak perlu dilakukan, kedua pengerjaannya tidak mengganggu lalu lintas," tutur Djoko usai peresmian ruas BORR seksi II A di Bogor, Jumat (30/5/2014).


Ia menyebutkan, konstruksi Jalan tol ini tergolong kuat dan tahan lama. Ketahanan kostruksi jalan yang betonnya diproduksi oleh anak usaha PT Wijaya Karya, yakni Wika Beton ini mampu bertahan hingga lebih dari 50 tahun masa operasi. Setelah itu, harus ada upaya penguatan kembali konstruksi tol.


"Sampai 50 tahun nggak akan apa-apa lah," katanya.


Dalam kesempatan yang sama Direktur Teknik Operasi PT Marga Sarana Jabar Achmad Lukman Letnantoro menjelaskan, untuk pengerjaan konstruksi konsep tol layang lebih mahal daripada konsep jalan tol di permukaan tanah.


Namun menurutnya, secara total beban biaya proyek tol layang tidak akan jauh berbeda dengan tol konvensional, karena proyek tol layang bisa menghemat anggaran pembebasan lahan.Next


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!