Cerita Soal Listrik Sumatera dan Indonesia Timur yang 'Pas-pasan'

Jakarta -Bukan sesuatu yang baru bila wilayah Sumatera dan Indonesia timur seperti Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua sering mati lampu atau byar-pet. Ini karena kapasitas listrik yang pas-pasan.

Berdasarkan data PT PLN (Persero) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik PLN (RUPTL) 2013-2022 yang dikutip detikFinance, Jumat (30/5/2014), terlihat jelas kondisi listrik Indonesia yang sangat kurang.


PLN menggambarkan, data terakhir di September 2013, kapasitas terpasang pembangkit listrik PLN dan IPP (pembangkit milik swasta) di Indonesia hanya 40.533 megawatt (MW). Dari jumlah tersebut, 31.815 MW berada di Jawa-Bali, sisanya di Sumatera dan Indonesia Timur 8.718 MW. Ada juga beberapa pembangkit yang disewa berkapasitas 2.933 MW.


Kapasitas pembangkit listrik di Sumatera dan Indonesia Timur yang hanya 8.718 MW sangat pas-pasan dalam melayani kebutuhan masyarakat. Kondisi ini sewaktu-waktu mengalami defisit manakala ada sebuah pembangkit yang terganggu atau menjalani pemelihataan rutin.


PLN mengilustrasikan sistem kelistrikan Sumatera bagian Utara. Wilayah ini hampir sepanjang tahun tidak mempunyai cadangan operasi, sehingga sering mengalami defisit dan PLN terpaksa mengoperasikan banyak pembangkit berbahan bakar BBM.


Kondisi ini terjadi juga mulai dari Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Minahasa-Gorontalo, Palu, Lombok, Ambon, Ternate, hingga Jayapura.


Lain Sumatera dan Indonesia Timur, lain juga dengan kondisi listrik di Jawa-Bali yang memiliki kapasitas listrik mencapai 31.815 MW (sampai September 2013).Next


(rrd/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!