Pertamina Mulai Kelola Lapangan Minyak Bekas Chevron di Riau

Jakarta -Mulai 1 Juni 2014, PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) resmi mengelola Blok minyak Siak di Riau, Sumatera.

"Ini adalah moment yang sangat penting. Setelah pembahasan selama 6 bulan akhirnya Blok Siak yang berlokasi di Provinsi Riau ini telah resmi diambilalih pengelolaannya oleh PHE Siak. Produksi dari Blok Siak saat ini mencapai kisaran 1.800 BOPD. Dengan mengusai 100% Blok Siak yang terdiri dari Lapangan Lindai, Lapangan Batang dan Lapangan South Menggala diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam penambahan produksi PHE dan Pertamina," ujar Direktur Hulu Pertamina M Husen, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/6/2014).


Blok Siak yang dikelola perusahaan Amerika Serikat yakni Chevron Siak Indonesia sejak 1963 atau tepatnya 50 tahun lalu telah berakhir kontraknya pada 1 Juni 2014 dan oleh pemerintah tidak diperpanjang lagi kontraknya dan diberikan ke PT Pertamina.


Perubahan pengelola Blok Siak tersebut setelah ditandatanganinya Kontrak Kerja Sama antara PHE Siak dan SKK Migas yang masing-masing diwakili oleh Direktur Utama PHE Siak Bambang Kardono dan Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko serta disetujui oleh Menteri ESDM Jero Wacik. Direktur Hulu M.Husen dan President Director PHE, Ign. Tenny Wibowo hadir menyaksikan dalam penandatanganan tersebut, Senin (26/5/2014).


PHE Siak resmi beroperasi setelah penyerahan tiga lapangan dilakukan di Lapangan Lindai tepat pukul 00.00 WIB, Rabu (28/5). Penyerahan lapangan dimulai dengan "Penyerahan Tiket", Penyerahan Kunci dan Buku Panduan SOP serta dibukanya papan nama lokasi Stasiun Pengumpul Lindai oleh President Director PHE.


Saat ini, produksi minyak Pertamina Hulu Energi yang bertindak sebagai operator mencapai sekitar 116.000 bopd (dimana porsi bagian PHE 68.000 bopd). Dengan masuknya PHE Siak ini diharapkan produksi bagian PHE bisa meningkat berada pada kisaran 71.000 bopd.


Ia mengungkapkan, apresiasinya yang tinggi kepada pihak Chevron yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam menjaga keberlangsungan operasi produksi selama enam bulan masa transisi sejak 27 November 2013 hingga 27 Mei 2014.


"Selama masa tersebut juga telah terjalin kerjasama yang baik antara PHE dan Chevron sehingga peralihan pengelolaan Blok Siak dapat terlaksana dengan baik." katanya.


Presiden Direktur PHE Tenny Wibowo menambahkan, pihaknya menargetkan peningkatan produksi di Blok tersebut mencapai 2.000 bopd setelah dikelola 100% oleh Pertamina.


"Kami juga optimistis dapat meningkatkan produksi dan berkomitmen untuk terus mencari sumber-sumber baru untuk mendukung upaya peningkatan produksi,” kata Tenny.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!