Pesan Bos PLN ke Presiden Baru: RI Butuh Investasi Listrik Rp 70 T/Tahun

Jakarta -Persoalan listrik bakal jadi kerjaan yang harus dipenuhi oleh presiden baru yang akan datang. Dalam 10 tahun terakhir pemerintahan sekarang, ada 25 ribu megawatt (MW) kapasitas listrik baru yang dibangun. Untuk pemerintahan yang baru, 25 ribu MW harus dipenuhi dalam 5 tahun.

Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan, untuk membangun kapasitas listrik melalui pembangkit baru sebesar 25 ribu MW dalam 5 tahun, kira-kira membutuhkan investasi Rp 70 triliun/tahun.


"Total kebutuhan dalam 5 tahun ini Rp 350 triliun harus ada. Itu kalau kita ingin ekonomi tumbuh 6% per tahun. Itu yang harus kita lakukan," jelas Nur saat ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta, Rabu lalu (30/5/2014).


Namun, tidak mudah untuk melaksanakan proyek-proyek itu kalau mekanisme perizinan dan sebagainya menggunakan cara seperti sekarang, yang dinilai lamban secara keseluruhan. "Harus lebih kencang carannya," tegas Nur.


Dia mencontohkan, ada persoalan perizinan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur kelistrikan di Indonesia. Seperti perizinan di pemda, izin kehutanan, dan juga penyelesaian masalah sosial.


Belum lagi, ada beberapa masalah yang ditakuti oleh PLN yaitu jeratan hukum. Ini seringkali terjadi di sejumlah proyek.


Contohnya, ada pegawai PLN dipersalahkan setelah mengambil keputusan yang sederhana, namun memberikan dampak besar bagi ketersediaan listrik. Kasus tersebut terjadi di PLN Wilayah Jateng dan Yogyakarta yang menelan korban mantan manajer wilayah PLN.Next


(dnl/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!