"Saya mendapatkan jaminan dari pimpinan Freeport McMoran Richard Adkerson, itu direncanakan akan segera datang beberapa hari ke depan untuk memulai perundingan," ujar CT usai rapat dengan PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara, di Kantornya, Rabu (28/5/2014).
Undangan untuk bos besar Freeport tersebut bertujuan untuk menyelesaikan perundingan renegosiasi kontrak karya (KK) Freeport yang selama ini terganjal.
"Dengan demikian diharapkan masalah yang selama ini terganjal bisa selesai, khususnya masalah ekspor dari pada Freeport itu bisa diselesaikan, karena bea keluar juga akan disesuaikan melalui PMK (peraturan menteri keuangan). Nah itu yang ada juga terkait dengan masalah-masalah yang jangka lebih panjang termasuk divestasi (saham) dan lainnya," ungkapnya.
Terkait keinginan perpanjangan kontrak yang diminta Freeport hingga 2041, CT menyebutkan perpanjangan kontrak Freeport tidak dalam wewenang pemerintahan sekarang.
"Kontrak Freeport berakhir pada 2021, tentu sesuai aturan hanya bisa diajukan perpanjangan kontrak sebelum dua tahun kontrak berakhir yakni 2019, bahkan Newmont jauh lebih lama lagi pada 2030," tutupnya.
Sore ini, CT sengaja memanggil pihak petinggi PT Freeport Indonesia (Freeport) dan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) hari ini, Rabu (28/5/2014).
Pemanggilan ini terkait upaya mencari jalan ke luar di sektor mineral dan batu bara (minerba) pasca larangan ekspor bahan tambang mentah awal 2014. Pasca larangan itu, para perusahaan tambang wajib melakukan hilirisasi melalui pembangunan smelter.
(rrd/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
