Samsung Pilih Bangun Pabrik di Vietnam, Ini Tanggapan Mendag Lutfi

Jakarta -Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi ikut berkomentar atas keputusan pabrikan telepon seluler (ponsel) asal Korea Selatan, Samsung, memilih Vietnam sebagai basis produksi dibandingkan Indonesia. Dia menyebutkan sejumlah faktor yang menyebabkan Indonesia bukan menjadi pilihan utama bagi Samsung.

"Samsung itu sudah memilih Vietnam. Bukannya baru memilih Vietnam, tetapi sudah memilih Vietnam untuk masalah itu (tempat investasi)," kata Lutfi saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (30/05/2014).


Diakui Lutfi, salah satu kendala bagi Samsung berinvestasi di Indonesia adalah karena rencana pengenaan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atas ponsel. Kebijakan PPnBM ternyata tidak merangsang investor ponsel menanamkan modalnya di Indonesia.


"Apakah PPnBM 20% itu bisa mendatangkan investasi? Sejauh ini yang kita hitung ternyata pajak barang mewah belum bisa mendorong investasi. Di dalam negeri bayar juga, yang dari luar negeri bayar juga," jelasnya.


Selain PPnBM, masalah lain yang menjadi kendala investasi ponsel di Indonesia adalah pengenaan tarif bea masuk tinggi untuk bahan baku impor. Besarannya mencapai 5-7,5%.


"Kita mau beresin dulu permasalahan tumpang tindih dan tidak sinkronnya masalah policy. Tapi saya mau memberitahukan resmi Pak HI (MS Hidayat, Menteri Perindustrian)," tutur Lutfi.


Terlepas dari masalah itu, Lutfi menginginkan penggunaan ponsel berteknologi tinggi di dalam negeri terus ditingkatkan. Cara ini dilakukan tidak lain adalah untuk meningkatkan transaksi perdagangan online (e-commerce) yang sudah diatur dalam Undang-undang Perdagangan.


"Kalau (Kementerian) Perindustrian bilang industrinya yang penting, sementara saya nggak sabar karena kita mau mendorong e-commerce. Ini bisa jalan kalau ada smartphone, bisa lihat FB (Facebook), bisa dagang, bisa jual-beli. Jadi untuk itu saya lagi berpikir mencari terobosan supaya orang Indonesia bisa pakai (jenis seluler) 3G dan LTE pada kesempatan pertama," paparnya.


(wij/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!