3 Bulan Monorel Tak Jalan, Ahok: Aku Kirim Surat Putus dan Tiangnya Jadi Monumen

Jakarta -Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meyakini transportasi massal berbasis monorel tak akan berkembang di Jakarta. Ahok bahkan akan memutus izin PT Jakarta Monorail (JM) menggarap proyek monorel Jakarta jika dalam beberapa bulan ke depan tak ada progres proyek.

Ahok sempat menolak permintaan PT JM untuk memberikan lahan 200.000 m2 untuk membangun depo dan properti komersil di sekitar Kanal Banjir Barat dan kawasan RTH di Tomang, Jakarta Barat. Properti komersial ini diyakini sebagai cara untuk menambah pemasukan pendapatan PT JM selain dari penumpang.


Ia masih memberikan kesempatan 3 bulan ke depan kepada PT JM, setelah ultimatumnya sejak sebulan lalu. PT JM memang sudah meminta waktu waktu kepada Ahok untuk 3 bulan.


"Silakan. Kalau dia bisa buktikan teorinya dia bisa 3 tingkat 200.000 meter persegi, dan dia bisa tunjukkin uang 3 bulan. Silakan aja," katanya dalam seminar bertajuk "Mencari Model Pembangunan Infrastruktur Transportasi Publik Kota Jakarta" di Hotel Pullman, Jakpus, Kamis (26/6/2014).


Namun Ahok menegaskan jika tak ada perkembangan dari PT JM dalam 3 bulan ke depan maka ia tak segan-segan mencabut izin PT JM untuk menggarap monorel Jakarta.


"Langsung aku kirim surat putus kita. Tidak ada lagi kereta monorel. Yaa jadi tiang monumen," katanya.


(hen/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!