'Penduduk Miskin Bertambah Karena Ekonomi Melambat dan Tidak Berkualitas'

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat pada Maret 2014. Tercatat ada 28,28 juta orang miskin atau 11,25% dari total jumlah penduduk. Sementara Maret 2013 adalah 28,17 juta orang atau 11,36%.

Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, hal ini disebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Kemudian pertumbuhan yang terjadi juga tidak menyasar sektor yang terdekat dengan kemiskinan.


"Ini adalah sebuah keniscayaan. Kalau pertumbuhan ekonomi kita nggak tinggi dan kualitasnya juga nggak masuk kepada sektor yang memberikan keberpihakan kepada masyarakat miskin, ya memang begini hasilnya," tegas CT, sapaan Chairul Tanjung, di kantornya, Jakarta, Selasa (1/7/2014).


Maka dari itu, sekarang tengah dilakukan upaya untuk perbaikan. Meskipun langkah itu cukup sulit karena banyak masyarakat yang sudah sampai pada level kemiskinan paling bawah.


"Ini sudah sampai kepada, kalau istilah makan nasi, udah sampai ke kerak-kerak. Jadi mengorek yang paling bawah lebih sulit daripada yang di atas-atas. Kalau menurunkan waktu di in the beginning itu mudah sekali. Tapi kalau sekarang sudah sampai ke level yang sudah akar-akarnya. Jadi betul-betul suatu langkah yang extra ordinary," jelasnya.


Upaya yang dilakukan, lanjut CT, pertama adalah memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Pertumbuhan ekonomi dibutuhkan agar dapat membuka lapangan pekerjaan dan mengurangi kemiskinan.


"Tanpa pertumbuhan tinggi, maka nggak akan ada penyerapan tenaga kerja yang signifikan dan pengurangan kemiskinan juga nggak akan signifikan. Itu pertama," tuturnya.


Langkah kedua, tambah CT, adalah sisi kualitas pertumbuhan ditekankan kepada penyerapan anggaran negara agar lebih produktif.


"Jadi keberpihakan anggaran-anggaran pemerintah harus lebih diupayakan untuk mendorong supaya kemiskinan lebih cepat terentaskan. Memang harus inklusif, proses pembangunannya secara keseluruhan," kata CT.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!