Selama ini, pemerintah menempuh langkah menaikkan harga BBM bersubsidi untuk mengurani beban APBN. Namun, Olly Dondokambey, Ketua Komisi XI DPR, menilai kebijakan tersebut hanya langkah sementara. Nantinya anggaran subsidi BBM akan membengkak lagi, meski harga sudah dinaikkan.
Menurut Olly, ini karena ekonomi Indonesia terus meningkat sehingga yang permintaan energi pun bertambah, termasuk untuk BBM. Kuota BBM yang ditetapkan pemerintah akan terus meningkat, sehingga anggaran subsidi juga naik terus.
"Kita harus ambil satu kebijakan dalam rangka pembatasan penggunaan BBM subsidi karena setiap tahun kan sudah otomatis kalau pertumbuhan ekonomi tinggi, maka masyarakat pendapatan meningkat. Itu butuh alat-alat kendaraan peningkatan kehidupan mereka. BBM juga bertambah," kata Olly kepada detikFinance di Gedung DPR/MPR/DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (3/7/2014) malam.
Oleh karena itu, Olly menegaskan perlu perubahan kebijakan subsidi secara radikal. Subsidi harus diubah, tidak lagi kepada barang tapi langsung ke orang yang membutuhkan.
"Sebaiknya kita mulai subsidi orang daripada barang. Restrukturisasi energi yang ada, karena subsidi kita paling banyak ke energi," katanya.
Olly menyebutkan, saat ini belum ada langkah pemerintah untuk menerapkan kebijakan radikal dalam mengantisipasi kenaikan subsidi BBM ini. Dari Rancangan APBN 2015 yang diajukan pemerintah, belum ada kebijakan pengendalian subsidi BBM.Next
(drk/hds)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
