Penyelundupan Daging Celeng Marak, Tukang Bakso Resah

Jakarta -Para pedagang bakso khawatir dengan adanya isu penyelundupan daging celeng yang masuk ke Pulau Jawa dari Pulau Sumatera. Bagi para pedagang, fenomena ini bisa berpotensi menghancurkan bisnis bakso.

"Isu ini sangat masif, itu membangkrutkan pedagang bakso yang jumlahnya jutaan dari 22 provinsi itu," kata Trisetyo Budiman, Ketua umum Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) kepada detikFinance, Rabu (2/7/2014).


Dia khawatir, daging celeng ini akan digunakan sebagai bahan baku oleh pedagang bakso yang tidak bertanggung jawab. Dia geram dengan adanya pedagang bakso yang memanfaatkan daging celeng sebagai bahan baku pembuatan bakso.


"Kalau mau pakai daging celeng, ditulis saja (di toko, gerobaknya), kalau itu pakai daging celeng. Jangan pakai daging celeng tapi ngakunya daging sapi, itu nggak benar, bohong!" tegasnya.


Maraknya penyelundupan daging celeng, menurutnya dipastikan sangat berpengaruh signifikan terhadap bisnis para pedagang bakso.


"Kalau satu penggilingan bakso itu ada 50 anggota (tukang bakso), dari 50 orang yang menggiling ada 1 orang yang pakai celeng, itu kena semua ketangkap," katanya.


Oleh karena itu, dia mengharapkan, pemerintah dengan para pemangku kepentingan lainnya bisa secara tegas memberantas penyelundupan daging celeng ini. Selain itu, segera menurunkan harga daging sapi agar tak ada disparitas harga yang jauh antara daging sapi dengan daging-daging ilegal seperti daging celeng.


"Kalau itu bisa di-handle di karantina atau Bakauheni dan Merak itu selesai menurut saya," tutupnya.


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!