Cari Investasi untuk Renovasi Rumah dan Menikah, Apa yang Cocok?

Jakarta -Pertanyaan dari Pembaca: Saya Ricky Ardiansyah, karyawan swasta pendidikan D3 sedang melanjutkan studi S1, berusia 22 tahun penghasilan Rp 3,5 juta per bulan dengan pengeluaran per bulan Rp 750 juta (cicilan KPR), Rp 700.000 (biaya kuliah), Rp 1,5 juta (operasional per bulan).

Saya berencana melakukan renovasi secara bertahap untuk rumah saya yang subsidi sehingga harus ada penambahan seperti dapur, pagar, lantai & perbaikan lain taksiran biaya sampai Rp 30 juta tanpa ada waktu pasti penyelesaiannya dan di sisi lain saya juga ingin berinvestasi untuk persiapan pernikahan mungkin 3-5 tahun ke depan.


Amankah jika saya membuka kartu kredit untuk renovasi rumah? Bagaimana perencanaan yang tepat untuk agar dapat mencapai rencana tadi, berinvestasi lewat apa?


Terima kasih, mohon bantuannya


Jawaban:

Dengan informasi yang Anda berikan, kita dapat menghitung bahwa setiap bulan ada sisa arus kas dengan perkiraan Rp 550.000. Porsi ini cukup ideal untuk dijadikan investasi Anda untuk mencapai tujuan finansial yang diinginkan.


Saat ini, Anda memiliki dua tujuan finansial yaitu Dana Renovasi Rumah dan Dana Pernikahan. Saya kurang menyarankan Anda untuk berutang melalui kartu kredit untuk keperluan biaya renovasi karena suku bunga yang akan Anda bayarkan cukup tinggi. Sehingga, perencanaan yang lebih baik adalah dengan menabung setiap bulan.


Produk keuangan yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan jangka waktu keperluannya. Misal, Anda berencana menikah dalam 3 tahun hingga 5 tahun mendatang, opsi produk yang dipilih bisa reksa dana campuran. Sedangkan, untuk dana renovasi yang mungkin akan dilaksanakan dalam jangka waktu 1 tahun lagi, Anda dapat menggunakan tabungan berjangka atau reksa dana pasar uang.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!