Ini Cara Agar Sistem Gerbang Tol Otomatis di RI Bisa Sukses

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyebutkan sistem e-toll di gardu otomatis tol di Indonesia kurang efektif. Masyarakat perlu dipaksa untuk menggunakan sistem ini dan perlu ada penerapan multi kartu yang bisa dipakai di tol.

"Ada beberapa tempat, memang GTO (gerbang tol otomatis) dibanyakin maksudnya sehingga ada yang lewat GTO, ini malah nggak lewat GTO, itu macet. Itu bermaksud supaya pakai e-toll. Harus dipaksakan dong." kata Ketua Umum Asosiasi Tol Indonesia (ATI) Fatchur Rochman kepada detikFinance, Senin (15/9/2014).


Ia menilai masyarakat belum sadar dari fungsi dari e-toll pass atau e-toll card. Padahal menurutnya, itu sangat efektif untuk mengurangi antrean kendaraan di gerbang tol.


"Kalau pakai e-toll itu transaksinya cepat sekali, karena tak ada uang tunai yang terlibat," katanya.


Menurut Fatchur, cara untuk memaksa masyarakat menggunakan transaksi non tunai di jalan tol adalah dengan menghapus gerbang tol dengan transaksi tunai.


Artinya, investor atau badan usaha jalan tol (BUJT) hanya menyediakan gerbang tol otomatis. Mau tidak mau pengendara yang masuk ke jalan tol akan menggunakan e-toll atau gerbang tol otomatis.


"Menurut saya harus berkorban begitu. Lihat seperti busway sekarang , masyarakat dipaksa memakai kartu. Itu bagus," katanya.Next


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!