Bakal Naikkan Harga BBM Rp 3.000/Liter, Jokowi-JK Bisa Hemat Rp 150 Triliun

Jakarta -Kabar pemerintahan Jokowi-JK akan menaikkan harga BBM subsidi hingga Rp 3.000/liter sudah didengar oleh kalangan ekonom. Ada hitung-hitungan, bila harga BBM naik Rp 3.000 liter maka akan ada penghematan Rp 150 triliun pada APBN 2015.

Seperti diketahui anggaran subsidi BBM pada Rancangan APBN 2015 Rp 291 triliun, sedangkan tahun ini anggaran subsidi BBM tahun ini Rp 246 triliun.


Ekonom CSIS, yang juga Tim Roadmap Ekonomi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Djisman Simanjuntak mengatakan siapa pun pemerintahnya tidak bisa bergerak jika tak punya ruang fiskal. Untuk bisa mendapatkan ruang fiskal maka harus ada pengurangan subsidi BBM yang sangat besar.


"Oleh karena itu, tugas Presiden dan Wapres itu menciptakan ruang fiskal. Yaitu memotong subsidi BBM dengan menaikkan BBM itu Rp 3.000 per liter. Maka akan dihemat di 2015, Rp 150 triliun," katanya dalam acara dialog dengan 1.000 pengusaha di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (19/8/2014).


Menurut Djisman, anggaran subsidi BBM bisa dialihkan untuk memproteksi sosial dan pembangunan infrasturktur yang saat ini sangat minim. Ia juga mengusulkan agar pemerintahan Jokowi-JK menaikkan anggaran infrastuktur 1,5% dari PDB.


"Kami mengusulkan pemerintah menaikkan kerjasama publik swasta karena mengandalkan APBN kita tak dapat mengatasi kekurangan infrastruktur," katanya.


Terkait bidang energi lainnya, ia mendesak agar pemerintah Jokowi-JK memberikan kepastian kontrak bidang energi. "Kepastian kontrak migas yang berakhir 5 tahun dari sekarang," katanya.


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!