November 2014, Jokowi-JK Disebut Naikkan BBM Rp 3.000/Liter

Jakarta -Presiden dan wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla akan memulai pemerintahannya pada 20 Oktober 2014. Sebulan kemudian, duet yang akrab disapa Jokowi-JK dikabarkan bakal menaikkan harga BBM sebesar Rp 3.000 per liter.

Demikian diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan, Penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, dalam pertemuan dengan media di CLSA Investor's Forum di Hong Kong, Kamis (18/9/2014), seperti dilansir Reuters.


"Kami telah berdiskusi dengan tim dari presiden terpilih dan kami akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 3.000 per liter pada November. Dengan begitu, akan ada alokasi yang lebih besar untuk infrastruktur," jelasnya.


Menurut Luhut, BBM adalah masalah pertama yang akan langsung dihadapi Jokowi-JK begitu memulai pemerintahan. Oleh karena itu, masalah ini akan coba diselesaikan segera.


"Saya rasa hal yang langsung dihadapi adalah subsidi BBM. Kami akan mengatasi masalah ini dengan cepat," kata Luhut.


DPR, lanjut Luhut, juga sepertinya tidak akan menentang keras kebijakan kenaikan harga BBM. Hal ini memang harus diperhatikan karena koalisi pendukung Jokowi-JK bukan mayoritas di Senayan.


"Secara informal saya tidak melihat ada masalah. Masalah ini sudah didiskusikan dengan beberapa anggota DPR dan mereka sepakat," tuturnya.Next


(hds/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!