Soal Bikin Bor Minyak, RI Telat Dibanding Vietnam

Batam -Indonesia kini sudah bisa memproduksi alat bor minyak (drilling rig). Tetapi Vietnam sudah mampu membuat alat ini 15 tahun lalu. Jauh sebelum itu, Malaysia dan Singapura juga sudah memproduksi alat serupa.

"Johor (Malaysia) dan Singapura juga sudah membuat. Mereka lebih dulu dari Vietnam," kata Direktur Utama PT Citra Tubindo Engineering Kris Illuwan saat ditemui di pabrik produksi drilling rig PT Citra Tubindo Engineering di Kota Batam, Kamis (18/09/2014).


Rata-rata daya kapasitas drilling rig yang dibuat Malaysia dan Singapura juga hampir sama, yaitu 1.500 horsepower dengan daya jelajah bor hingga 5.000 meter. Dengan persaingan penjualan produk alat bor yang semakin ketat, ia meminta pemerintah mendukung alat bor produksi dalam negeri.


"Itu belum termasuk buatan Amerika, Kanada, dan Tiongkok. Makanya harus ada political will dari pemerintah mendukung produk dalam negeri," tegasnya.


Kemudian dengan kegiatan pertambangan minyak dan gas (migas) yang semakin berkembang di Indonesia, ia berharap para produsen migas menggunakan alat bor buatan dalam negeri. Kris menjamin kualitas alat bor buatan dalam negeri tidak kalah dengan yang produk luar.


"Dari segi SDM (sumber daya manusia), kita mampu. Jangan selalu produk kita dinilai dengan harga yang mahal dan cepat rusak. Itu salah. Pertamina sekarang ini banyak sekali kegiatan pengeboran, sayang kalau drill rig-nya harus diimpor. Pakai alat bor luar negeri berarti pekerja dan pajaknya yang menikmati di sana," jelasnya.


(wij/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!