Holding Perkebunan Segera Dibentuk, BUMN Farmasi Bagaimana?

Jakarta -Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah meneken Peraturan Pemerintah (PP) tentang persetujuan pembentukan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan dan kehutanan. Holding ini bertujuan merampingkan dan mengefisienkan BUMN yang memiliki lini bisnis serupa.

Selain holding BUMN perkebunan dan kehutanan, Kementerian BUMN juga sudah lama punya rencana pembentukan holding BUMN farmasi. Bagaimana kelanjutannya?


"Itu masih dalam kajian," kata Sekretaris Kementerian BUMN Imam A. Putro kepada detikFinance Sabtu (20/9/2014).


Nantinya holding ini akan terdiri dari BUMN bidang farmasi, seperti: PT Kimia Farma Tbk (KAEF), PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Bio Farma (Persero). Seperti BUMN hutan dan kebun, nanti akan ada salah satu yang akan menjadi induk atau champion. Namum Imam belum bisa membagi calon induk dari BUMN farmasi.


"Masih dikaji. Tapi pilihannya konsolidasi," sebutnya.


Program holding ini bertujuan untuk mendorong kinerja BUMN namun tetap harus efisien. Namun tantangannya adalah 3 dari 2 BUMN farmasi sudah terdaftar sebagai perusahaan go public atau terbuka.


"Kita harus mencari size untuk bisa mendapatkan skala usaha yang efisien," sebutnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!