ini tetap berjalan secara normal. Unit bisnis atau Strategic Business Unit (SBU) Merpati
yang masih beroprasi adalah Merpati Training Center (MTC) dan Merpati Maintenance Facility (MMF).
Untuk MTC, Merpati masih melakukan aktivitas seperti pelatihan untuk pilot profesional, awak cabin, Flight Operations Officer, teknisi hingga pencetakan pilot baru.
Untuk pencetakan pilot baru ditangani oleh instruktur pilot di Merpati Pilot School.
"Kita kapabilitas yang lain. Kita punya approval untuk selenggarakan pelatihan simulator
untuk pilot kita dan pilot luar. Yang terakhir punya approval untuk pilot school. MTC
boleh latih calon pilot untuk berbagai program penerbangan," kata VP Corporate
Communication Merpati Riswanto kepada detikFinance Sabtu (20/9/2014).
Aktivitas bisnis MTC ini diizinkan untuk melayani maskapai di luar Merpati. Khusus
sekolah pilot, Merpati mengoperasikan 4 unit pesawat latih tipe Cessna 172P. Namun 1 unit pesawat latih, Jumat kemarin mengalami musibah di Sumenep Jawa Timur.
Sekolah penerbang yang didirikan pada tahun 2008 ini, sudah memasuki gelombang atau batch ke-6. Setiap gelombang, Merpati mendidik 10 orang calon penerbang selama 1 tahun.
"Flying school mulai beroperasi tahun 2008. Instrukturnya dari pilot profesional Merpati,"
sebutnya.
Riswanto menyebut, Merpati merupakan satu-satunya maskapai pelat merah yang memiliki sekolah penerbangan. MTC juga memiliki izin untuk menguji kecakapan bahasa asing dari penerbang.Next
(feb/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
