BBM Naik Rp 3.000/Liter, Inflasi November Bisa Tambah 1,5%

Jakarta -Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan inflasi bisa bertambah 1,5% jika pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 3.000 per liter. Inflasi naik cukup tinggi merespons BBM yang naik hampir 50%.

Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, prediksi inflasi itu bakal terjadi di bulan November 2014 jika BBM naik di awal bulan.


"Kalau di awal November maka inflasi November akan tambah hampir 1,5%. Kalau naik Rp 3.000 itu yang diantisipasi sehingga dampak itu bisa kita jaga," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/9/2014).


Ia mengatakan, dampak inflasi ini akan direspons oleh masyarakat luas pada bulan berikut, yaitu Desember, dan berlanjut ke Januari. Meski demikian, ia menilai dampaknya ini hanya akan terasa satu kali dan ke depan akan stabil lagi.


"Kalau saya kira dampaknya ini one shot diambil sehingga dampak lanjutannya bisa dimitigasi lebih baik, tapi dengan demikian penghematan subsidi BBM bisa cukup memadai di tahun 2015," imbuhnya.


Menurutnya dampak satu kali seperti ini lebih baik ketimbang pemerintah melakukan penyesuain harga BBM secara bertahap. Kalau bertahap, dampaknya kecil tapi akan terjadi terus di bulan-bulan berikutnya.


Ia menambahkan, jika pemerintah tidak ingin target inflasi terlampaui, harga BBM subsidi bisa naik Rp 500/liter. Karena ia memprediksi jika harga BBM subsisi naik Rp 1.000/liter target inflasi pemerintah bisa dilewati.


"Saya kira kalau naik Rp 500, inflasi masih dalam target pemerintah, tercapai bahkan mungkin lebih rendah. Mungkin Rp 750 lah, naik Rp 1.000 (inflasi) lewat sedikit," ujarnya.


Tahun ini pemerintah membidik inflasi di kisaran 5,3% seperti tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014.


(ang/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!