Bila Jakarta Tenggelam di 2050, Kerugian Bisa Capai Rp 1.000 Triliun

Jakarta -Wilayah Jakarta, khususnya di bagian utara, terus mengalami penurunan permukaan tanah 7-17 cm per tahun. Bahkan ada yang sudah di bawah permukaan laut.

Bila masalah ini tak ditangani dengan proyek tanggul raksasa, maka pada 2050 sebagian wilayah Jakarta tenggelam. Dampaknya, akan ada kerugian meteri sangat besar.


Demikian dokumen masterplan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD)/Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota Negara (PTPIN) yang dikutip, Kamis (18/9/2014).


Dokumen itu menjelaskan, sejalan penurunan permukaan tanah di utara Jakarta, maka sungai-sungai dan kanal-kanal ikut mengalami penurunan bersama dengan penurunan muka tanah. Sehingga sungai-sungai dan kanal-kanal ini akan semakin sulit mengalirkan airnya secara gravitasi ke laut. Dampaknya akan terjadi banjir besar seperti yang pernah terjadi di 2007.


Saat ini, memang sudah Jakarta telah memanfaatkan pompa-pompa berkapasitas besar. Pompa-pompa di sekitar danau Jakarta seluas ribuan hektar, akan diperlukan, untuk mengalirkan air dari semua sungai yang ada, termasuk Banjir Kanal.


"Jika upaya-upaya tidak diambil, sebagian besar wilayah pesisir terancam genangan permanen," jelas dokumen itu.


Bila terjadi genangan air laut permanen di utara Jakarta, maka banyak dampak sosial yang terjadi, karena jutaan orang akan terkena imbasnya. Selain itu, kerugian materi dari lahan yang tenggelam dan bangunan yang rusak bisa mencapai triliunan rupiah.Next


(hen/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!