Jokowi-JK Punya PR Produksi Minyak 900 Ribu Barel/Hari

Jakarta -Dalam rapat Komisi VII DPR bersama Kementerian ESDM hari ini, disepakati asumsi produksi minyak 900.000 barel per hari (bph) tahun depan. Angka yang merupakan pengajuan dari Fraksi PDI Perjuangan tersebut, naik 55.000 bph dari yang diajukan pemerintah.

"Kita sepakati produksi minyak untuk 2015 sebesar 900.000 bph," ujar Ketua Komisi VII DPR Milton Pahpahan di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (15/9/2014)


Pada asumsi sebelumnya, produksi minyak dipatok sebesar 845.000 bph yang berada dalam rentang 830.000 bph - 900.000 bph. Berarti pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) punya PR meningkatkan produksi minyak tahun depan.


Anggota Komisi VII Effendi Simbolon menuturkan, asumsi 900.000 bph berasal dari optimisme mendorong produksi minyak, terutama Blok Cepu yang akan menjadi andalan tercapainya target produksi tersebut.


"Kita harus optimis dong. Dulu disampaikan 900.000 bph kan ada landasan dari SKK Migas. Kenapa harus 845.000 bph," jelas Effendi.


Menurutnya, harus ada dorongan untuk perusahaan yang mengelola Cepu.


"Kita tidak bisa melihat begitu saja Exxon selama 10 tahun memegang barang yang harusnya bisa ke 200.000 barel. Kita sudah mentoleransi terlalu tinggi," papar anggota Fraksi PDI Perjuangan ini.


Sementara itu, Plt Kepala SKK Migas Johannes Widjonarko menanggapi dengan pesimistis. Ia menyebutkan, asumsi sebesar 845.000 bph sudah memperhitungkan Cepu dengan produksi 119.000 bph.


"Kalau dari simulasi data yang masuk, ditambah dengan Cepu, maka akan dapat di angka 845.000 bph," jawab Widjonarko.


Sementara itu produksi gas bumi pada tahun depan diasumsikan 1,24 juta barel setara minyak. Asumsi sesuai dengan pengajuan pemerintah kepada DPR dalam nota keuangan dan RAPBN 2015.


(mkl/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!