Trust Securities: Sentimen Positif Dorong IHSG Menguat

Jakarta -Di akhir pekan, IHSG masih mampu bergerak di zona hijau melanjutkan dan menggenapkan penguatan selama 3 hari berturut-turut. Penguatan laju bursa saham AS yang kembali sesuai dengan harapan kami dimana masih dapat melanjutkan penguatannya pasca rapat FOMC The Fed. Apalagi, The Fed memberikan sinyal optimisme akan perbaikan ekonomi hingga tahun depan dan didukung oleh turunnya jumlah klaim pengangguran memberikan sentimen positif bagi laju bursa saham Asia yang juga berimbas pada IHSG. Kembali terapresiasinya Rupiah dan mulai adanya nett buy asing meski tipis juga turut memberikan tambahan amunisi bagi menghijaunya IHSG. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 5250,83 (level tertingginya) di mid sesi 2 dan menyentuh level 5210,31 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 5227,58. Volume perdagangan turun dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Laju Rupiah di akhir pekan mampu berbalik positif. Pelaku pasar mencoba memanfaatkan tren melemahnya US$ seiring dengan rilis pertemuan The Fed yang belum akan menaikkan suku bunga untuk kembali mentransaksikan mata uang emerging market, termasuk Rupiah. Adanya optimisma akan perbaikan ekonomi China setelah PboC melonggarkan kebijakan moneternya mmebuat Yuan sedikit terangkat. Begitupun dengan Pounsterling yang juga menguat setelah hasil voting suara yang menetapkan Skotlandia tetap di wilayah Inggris. Keduanya turut memicu terapresiasinya Rupiah. Laju Rupiah masih di atas di bawah level support 11915. Rupiah mencoba berbalik positif dengan memanfaatkan pelemahan laju US$. Diharapkan tren ini dapat terjaga sehingga Rupiah dapt bertahan di zona hijau. Rp11990-11970 (kurs tengah BI).


Berita akan IPO nya Alibaba Group Holding Ltd. telah memberikan amunisi tambahan bagi laju bursa saham China dan sekitar sehingga berimbas pada laju bursa saham lainnya. Tidak hanya itu, berita IPO tersebut juga membuat saham-saham tekno bergerak positif. Masih adanya imbas melemahnya Yen dan ekspektasi akan langkah pemerintah China yang akan melonggarkan kebijakan moneternya dan memberikan stimulus ekonomi turut direspon positif.


Imbas penguatan laju bursa saham Asia dan hasil voting Skotlandia tetap berada di Inggris memberikan sentimen positif bagi laju bursa saham Eropa. Meski terdapat rilis penurunan price producer index (PPI) Jerman namun, dapat diimbangi oleh kenaikan current account Zona Euro sehingga menambah sentimen positif meski ada beberapa bursa saham Eropa yang melemah a.l Perancis, Siprus, dan Honggaria.


Laju bursa saham AS kembali memperlihatkan lajunya yang sesuai dengan estimasi kami dimana melanjutkan penguatannya, meski tipis, dengan masih adanya imbas pasca rapat FOMC The Fed. Selain itu, juga masih adanya sinyal optimisme dari The Fed akan perbaikan ekonomi turut direspon positif. Akan tetapi, rilis penurunan CB leading index sempat membuat laju bursa saham AS bergerak variatif melemah.


Pada perdagangan Senin (22/9) IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5200-5215 dan resisten 5237-5252. Three white soldier dekati upper bollinger band (UBB ). MACD masih mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William’s %R melanjutkan kenaikannya. Laju IHSG bertahan di atas target support (5180-5196) dan mampu melewati target resisten (5225-5230). Masih adanya sentimen positif diharapkan masih melanjutkan kenaikan laju IHSG dan diharapkan tidak langsung terkena profit taking maupun terpengaruh dengan melemahnya Rupiah untuk menjaga IHSG dalam tren kenaikan jangka pendeknya.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!