Kunjungi Bangka, Dahlan Tinjau Proyek 'Tanah Jarang'

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan siang hari tadi mengunjungi area pengembangan logam tanah jarang atau rare earth di Dusun Tanjung Ular Mentok Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung. Lokasi proyek tanah jarang tersebut dikembangkan oleh PT Timah Tbk (TINS).

Dahlan menyaksikan program pengembangan limbah hasil pertambangan untuk diolah menjadi produk tambang bernilai tinggi.


"Pilot plant pengolahan monasit menjadi rare earth hydroxide. Monasit merupakan hasil samping pengolahan timah," kata Staf Khusus Menteri BUMN, Abdul Aziz, kepada detikFinance, Selasa (14/10/2014).


Rare earth sangat diincar oleh industri negara-negara maju. Logam tanah jarang biasa dipakai sebagai komponen penting pada industri elektronik hingga otomotif dunia.


"Rare earth hydroxide untuk bahan magnet mobil hibrida dan juga bahan TV atau HP LED," sebutnya.


Produksi awal dari program pemanfaatan limbah timah menjadi rare earth yang bernilai tinggi akan dimulai pada April 2015. "Pilot project mini plant, dengan ketersediaan monasit 900 ton sehari bisa 150 monasit menghasilkan 50 kg rare earth. Ini mulai produksi pada April 2015," jelasnya.


(feb/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!