Harga BBM-nya Lebih Mahal 4% dari Singapura, Ini Penjelasan Pertamina

Jakarta -Harga bahan bakar minyak (BBM) produksi kilang PT Pertamina (Persero) ternyata lebih mahal 4% dibandingkan dengan harga BBM impor dari Singapura. Kok bisa?

"Kilang Pertamina itu didesain untuk memproduksi dan memenuhi kebutuhan premium, kerosine (minyak mentah), dan solar, jadi memang tidak optimal. Jangan lupa kilang Pertamina juga memproduksi residu yang nilainya lebih murah dari minyak mentah atau BBM," ujar Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Senin (17/11/2014).


Ali mengatakan, kilang Pertamina dengan kilang minyak yang ada di Singapura tidak bisa dibandingkan secara apple to apple, karena kilang Singapura lebih didesain untuk menghasilkan produk BBM seperti Ron 90-95.


"Tidak bisa dibandingan dengan kilang di Singapura, karena kilang di sana didesain untuk menghasilkan produk yang lebih mahal dari crude (minyak mentah), kita menghasilkan residu seperti aspal dan lilin serta produk sampingan dari bahan petrokimia, jadi jangan disampingkan itu," ungkapnya.


Ali menambahkan, Pertamina juga akan melakukan peremajaan kilang-kilang minyaknya, sehingga tidak lagi fokus pada produksi premium, minyak tanah dan solar saja menalinkan produksi BBM yang harga jualnya di atas harga jual minyak mentah.


"Pertamina akan lakukan peremajaan kilang dalam program Rencana Induk Pengembangan Pengilangan (RDMP) yang akan menambah kapasitas kilang serta lebih banyak menghasilkan produk BBM yang nilainya lebih mahal daripada minyak mentah," tutupnya.


(rrd/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!