"Ini berpengaruh ke investasi langsung, seperti rencana membangun bisnis atau mendirikan pabrik di Indonesia. Itu bisa batal melihat kondisi makin memburuk," kata Ekonom PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) David Sumual kepada detikFinance, Sabtu (24/1/2015).
Kondisi politik dan hukum, kata David, menjadi salah penentu investasi di suatu negara. Bagi investor asing, stabilitas politik dan hukum menjadi faktor yang sangat penting.
"Salah satu diperhatikan investor luar negeri adalah kepastian hukum, politik, dan keamanan. Ini jadi pertimbangan berinvestasi di suatu negara," sebutnya.
Sedangkan untuk investasi bersifat portofolio seperti saham, David menilai kegaduhan KPK dan Polri tidak akan berdampak besar dalam waktu dekat. Sebab, investor masih dilanda euforia setelah bank sentral Uni Eropa (ECB) mengeluarkan stimulus yang mencapai 1 triliun euro atau Rp 15.000 triliun.
"Minggu lalu ada berita positif. Diperkirakan stimulus bank sentral Eropa 700 miliar euro, ternyata 1 triliun euro. Yang diperkirakan hanya 1 tahun, ternyata sampai 1,5 tahun. Ini memicu bullish (penguatan) di pasar saham," ucapnya.
(feb/hds)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
