Eksportir Terbesar Lobster, Vietnam Dapat Pasokan Bibit Murah dari Lombok

Jakarta -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti telah melarang ekspor bibit lobster dalam rangka menjaga populasi lobster di laut Indonesia. Selain itu, agar tak hanya menguntungkan negara yang selama ini mengimpor bibit lobster murah seperti Vietnam dari Indonesia.

Vietnam justru jadi negara pengekspor lobster terbesar di dunia, padahal dapat bibit dari Indonesia. Menteri Susi mencoba menjawab kritikan para pembudidaya/nelayan lobster di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).


"Coba lihat slide yang tadi. Nah ini ekspor lobster Vietnam luar biasa besar, bibitnya dari NTB pak," sindir Susi kepada nelayan NTB saat rapat bersama di Gedung Mina Bahari I, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (23/01/2015).


Susi menjelaskan selama 12 tahun, Vietnam adalah eksportir lobster terbesar di dunia. Setiap tahun Vietnam mampu mempoduksi lobster lebih dari 1.000 ton.


Misalnya 2001 produksi lobster Vietnam mencapai 1.000 ton, tahun 2002 meningkat menjadi 1.127 ton, tahun 2003 bertambah jadi 1.200 ton, di 2004 produksinya jadi 1.120 ton, pada 2005 jadi 1.200 ton, dan pada 2009 mencapai 1.003 ton. Sedangkan ekspor lobster Indonesia cukup kecil yaitu rata-rata hanya 10-50 ton, tertinggi pada 2009 sebesar 338 ton.


"Bayangkan Pak kalau kita bisa jual 1.000 ton yang ukuran besar itu US$ 30/ekor itu sudah Rp 3 triliun pak. Sekarang pendapatan (ekspor lobster) hanya Rp 200 miliar," kata Susi.


Menurutnya dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri KP No. 1/2015 tentang larangan ekspor benih lobster, maka Susi menegaskan nelayan NTB tidak bisa lagi mengekspor bibit dan lobster dalam keadaan bertelur sejak 6 Januari 2015.


"Jadi tidak boleh lagi dibeli Vietnam," tegas Susi.


Pagi tadi, Menteri Susi menerima 10 orang perwakilan nelayan di bawah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) khususnya para pembudidaya bibit lobster asal Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), diantaranya 4 orang dari DPRD NTB.


Rapat yang dimulai pukul 10.00 WIB digelar dadakan alias di luar agenda. Pertemuan ini berlangsung kurang lebih 2,5 jam, selesai sekitar pukul 11.50 WIB.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com