Presiden Direktur Freeport, Maroef Sjamsoeddin menjelaskan, lokasi lahan yang akan dijadikan tempat berdirinya smelter tersebut adalah milik PT Petrokimia Gresik yang disewa oleh Freeport US$ 8 (Rp 96.000) per meter persegi per tahun.
"Leasing (sewa) US$ 8 per meter persegi per tahun," terang Maroef, usai menyambangi Kantor Pusat Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/1/2015).
Luas lahan yang akan digunakan Freeport untuk smelter adalah 80 hektar. Artinya, dalam setahun, Freeport akan membayar sewa Rp 76,8 miliar.
Hal itu, lanjut dia, sudah termuat dalam berita acara nota kesepahaman (MoU) antara Freeport dengan Petrokimia Gresik yang telah ditandatangani 22 Januari 2015 kemarin.
Sebagai bukti keseriusannya juga, Freeport bakal membayarkan uang kesungguhan atau commitment fee sebagai jaminan.
"Dalam minggu-minggu ini akan Freeport akan membayar commitment fee sebesar US$ 130 ribu (Rp 1,56 miliar). Itu akan dibayarkan lewat 3 Bank BUMN, Bank Mandiri, BRI, dan BNI," sebutnya.
Realisasi penyediaan lahan ini merupakan bukti kesungguhan Freeport untuk membangun smelter di Indonesia.
(dna/dnl)
Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
