Penunggak Pajak Bakal 'Disandera', Kadin: Nggak Ada Cara yang Lebih Friendly?

Jakarta -Pengusaha mengkritik rencana pemerintah yang akan mencekal bahkan menyandera (gijzeling) penunggak pajak. Pengusaha menilai masih banyak cara lain untuk meningkatkan setoran pajak.

"Persuasif lah. Masih bisa diajak bicara kalangan dunia usaha," kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto ditemui saat pers konpers Proyeksi Ekonomi 2015 di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (22/1/2015).


Suryo menilai wacana pemerintah untuk mencekal, menyandera, dan mengumumkan nama para penunggak pajak terlalu berlebihan, dan cenderung sudah putus asa. Karena menurutnya, masih ada cara lain.


"Apakah nggak ada cara lain yang lebih friendly? Kayaknya sudah desperate banget. Kami dari pengusaha ingin diajak bicara lah," katanya.


Suryo mencontohkan salah satu cara untuk menggenjot penerimaan pajak. Pemerintah bisa menurunkan tarif pajak, tetapi kemudian menambah cakupannya. Sektor-sektor yang belum tersentuh harus mulai dimasuki oleh pajak.


"Di negara lain, untuk meningkatkan pendapatan pajak bukan dengan meningkatkan tarif tetapi justru mereka turunkan. Tapi porsi kuenya diperbesar. Jadi ini perlu bicara. Jiwa entrepreneur bukan hanya harus dimiliki oleh pengusaha, tapi pemerintah juga," jelasnya.


Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Bulog dan Pemberdayaan Daerah Natsir Mansyur ‎mengakui adanya pengusaha nakal yang terkadang telat membayar pajak. Namun itu tidak mencerminkan seluruh pengusaha di Indonesia.


"Ya tidak semua pengusaha nakal, ada juga yang baik-baiknya. ‎Memang itu hak pemerintah (menyandera penunggak pajak). Tapi perlu diperhatikan juga tidak semua pengusaha nakal, ada juga yang baik," sebutnya.


(zul/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com